Contoh Perilaku Konsumen
Dalam Perilaku Konsumen kami memilih contoh Asuransi, karena asuransi adalah suatu tindakan/perbuatan yang digunakan untuk merujuk pada para konsumen dalam bentuk tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya. Dengan mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga oleh konsumen itu sendiri yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut, dengan ini kita akan membahas sedikit tentang asuransi.
Dalam Perilaku Konsumen kami memilih contoh Asuransi, karena asuransi adalah suatu tindakan/perbuatan yang digunakan untuk merujuk pada para konsumen dalam bentuk tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya. Dengan mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga oleh konsumen itu sendiri yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut, dengan ini kita akan membahas sedikit tentang asuransi.
Asuransi memiliki peraturan dalam
Undang-Undang No.2 Th 1992 yang berisikan tentang usaha perasuransian adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena konsumen mendapat kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum
pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Beberapa konsumen menganggap asuransi
sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode kebijakan. Perusahaan
asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli
membayarkan uangnya. Perbedaan dibiaya yang dibayar konsumen kepada perusahaan
asuransi dengan jumlah yang dapat konsumen terima bila terjadi kecelakaan
hampir sama dengan bila seseorang bertaruh di balap kuda (misalnya, 10 banding
1).
Karena alasan ini, beberapa kelompok
agama termasuk Amish menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang
diterima oleh komunitas mereka ketika bencana terjadi. Di komunitas yang
berhubungan erat dan mendukung di mana orang-orangnya dapat saling membantu
untuk membangun kembali properti yang hilang, rencana ini dapat bekerja dengan
baik. Kebanyakan kalangan masyarakat tidak dapat secara efektif mendukung
sistem seperti ini dan sistem ini tidak akan bekerja untuk risiko besar. Untuk
itulah konsumen harus jelih memilih pilihannya. Terdapat beberapa jenis
asuransi antara lain :
1. Asuransi Kesehatan
2. Asuransi Pendidikan
3. Asuransi Kendaraan
4. Asuransi Investasi, dll
2. Asuransi Pendidikan
3. Asuransi Kendaraan
4. Asuransi Investasi, dll
Kami akan menjelaskan lebih dalam
tentang kasus asuransi dalam bidang asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan
dapat diartikan sebagai asuransi yang membantu beberapa konsumen untuk
mentransfer atau memindahkan resiko resiko yang akan menyerang secara tiba-tiba
kepada konsumen yang melakukan premi dengan cara penggantian rugi secara
keuangan.
Dilihat dari segi perilaku konsumen,
konsumen rata – rata di dunia ingin mendapatkan hasil secara penuh dimulai dari
pembayaran yang murah sampai ingin memiliki tingkat kualitas secara maksimal.
Sang pelaku asuransi akan meningkatkan
layanannya kepada sang pelanggan dengan cara melakukan split pada beberapa
harga yang disesuaikan kepada kebutuhan sang pelanggan serta melakukan training
kepada agen-agen yang ingin melakukan prospek kepada pelanggan. Serta melakukan
beberapa promosi-promosi yang di lakukan beberapa mall untuk mempermudah membuat
brand image kepada pelanggan yang datang ketempat tersebut. Dan juga dengan
melakukan system poin dalam kelompok yang ingin melakukan prospek sehingga agen
tidak melakukan pekerjaan dengan sia-sia.
Salah satu contoh yang pernah kami
dirundingkan adalah ketika salah satu anggota kami dilakukan prospek terhadap
beberapa agensi. Agensi tersebut melakukan kontak kepada pelanggan yang berasal
dari teman sendiri. Dari sana agensi sudah memiliki langkah kedepan sehingga
pelanggan tidak merasa canggung karena tidak kenal satu sama lain, dari
perbincangan yang dilakukan agensi tersebut melakukan perbincangan yang sangat
tidak terpikirkan tentang masa depan. Sehingga membuat sang pelanggan menjadi
tertarik, karena keterbatasan biaya pada pelanggan sang agensi pun melakukan
penjelasan tentang premi bulanan yang dimulai dari 150.000 sampai 500.000
perbulan. Maka untuk itu perusahaan asuransi berlomba dalam memberikan
pelayanan dengan sebaik – baiknya sehingga konsumen mendapatkan kepuasan
maksimal. Dari contoh diatas kami menarik kesimpulan bahwa tingkat perekonomian
di Indonesia yang sedang naik turun, perusahaan asuransi akan melakukan
pelayanan baik dari segi harga hingga kualitas agen yang membuat para costumer
menjadi lebih puas.
Kesimpulan
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan tingkah laku atau proses yang dilakukan oleh individu, keluarga, lingkungan masyarakat, atau budaya yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, memuaskan dan menggunakan produk atau jasa yang diinginkan. Dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut yang didapat dari pengalaman ataupun dipengaruhi lingkungan .
Perilaku konsumen sebagai tingkah laku dari konsumen itu sendiri, dimana perlu pendekatan kepada konsumen agar konsumen mendapatkan kepuasan laten pada suatu produk atau jasa yang dijual produsen. pada pendekatan ini konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah produk tertentu akan berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya baik yang dapat diukur ataupun tidak.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan tingkah laku atau proses yang dilakukan oleh individu, keluarga, lingkungan masyarakat, atau budaya yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, memuaskan dan menggunakan produk atau jasa yang diinginkan. Dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut yang didapat dari pengalaman ataupun dipengaruhi lingkungan .
Perilaku konsumen sebagai tingkah laku dari konsumen itu sendiri, dimana perlu pendekatan kepada konsumen agar konsumen mendapatkan kepuasan laten pada suatu produk atau jasa yang dijual produsen. pada pendekatan ini konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah produk tertentu akan berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya baik yang dapat diukur ataupun tidak.
Elastisitas yang dibagi menjadi elastisitas permintaan dan penawaran dengan bentuk elastis, unitari, inelastis, tidak sempurna atau sempurna. Yang digunakandalam menentukan perubahan harga kenaikan/penurunan atas perubahan produk yang diminta atau yang ditawarkan untuk melihat kepekaan bahkan respon yang diberikan konsumen yang berhubungan dengan barang subtitusi dan komplementer.
Dalam kasus perilaku konsumen dengan
tingkat perekonomian di Indonesia yang sedang naik turun, perusahaan asuransi
dalam menarik minat konsumen untuk menggunakan produk dan jasanya akan
memberikan pelayanan baik dari segi harga maupun kualitas para agen yang
membuat para costumer menjadi lebih puas.
Source:
http://id.wikipedia.org/
No comments:
Post a Comment