fashion pria

Saturday, January 31, 2015

LAB LAPORAN AKHIR

Jurnal umum dan jurnal offset untuk transaksi berikut :
  1. Tina datang ke Bank Gunadarma dengan membawa uang tunai sebesar Rp 2.000.000. Ia ingin menjadi nasabah Bank Gunadarma dengan membuka rekening tabungan sebesar Rp 500.000, dan sisanya untuk rekening giro.
Jurnal Umum :
Kas pusat                                            Rp 2.000.000
            Tabungan kantor pusat                                    Rp      500.000
            Giro aktif non bank                                         Rp   1.500.000

Jurnal Offset :
05 OD CIS                                          Rp    500.000
            Tabungan kantor pusat                                    Rp      500.000
07 Kas pusat                                       Rp     500.000
            OD Tabungan                                                 Rp      500.000
03 OD CIS                                          Rp   1.500.000
            Giro aktif non bank                                         Rp   1.500.000
07 Kas pusat                                       Rp   1.500.000
            OD Giro                                                          Rp   1.500.000

  1. Tini mengambil uang dari tabungannya senilai Rp 20.000.000. Dana tersebut diambil tunai sebesar Rp 5.000.000, sisanya ia masukan ke dalam rekening gironya.
Jurnal Umum :
Tabungan kantor pusat                        Rp 20.000.000
            Kas pusat                                                        Rp   5.000.000
            Giro aktif non bank                                         Rp  15.000.000

Jurnal Offset :
07 OD Tabungan                                Rp   5.000.000
            Kas pusat                                                        Rp   5.000.000
05 Tabungan kantor pusat                   Rp   5.000.000
            OD CIS                                                           Rp   5.000.000
03 OD Tabungan                                Rp 15.000.000
            Giro aktif non bank                                         Rp 15.000.000
05 Tabungan kantor pusat                   Rp 15.000.000
            OD Giro                                                          Rp 15.000.000

  1. Tono menyetor secara tunai untuk rekening deposito nya pada Bank Gunadarma sebesar Rp. 30.000.000,00.
Jurnal Umum :
Kas pusat                                            Rp 30.000.000
            Deposito berjangka 12 bulan              Rp 30.000.000

Jurnal Offset :
04 OD CIS                                          Rp 30.000.000
            Deposito berjangka 12 bulan              Rp 30.000.000
07 Kas pusat                                       Rp 30.000.000
            OD Deposito                                                   Rp 30.000.000


  1. Bank Gunadarma melakukan pembelian kendaraan kantor sebanyak 5 unit. Harga kendaraan per unit adalah sebesar Rp. 100.000.000,00 yang pembayarannya dilakukan secara tunai.
Jurnal Umum :
Kas pusat                                            Rp 300.000.000
            Kendaraan kantor                                           Rp 300.000.000

Jurnal Offset :
02 OD CIS                                          Rp 300.000.000
            Kendaraan kantor                                           Rp 300.000.000
07 Kas pusat                                       Rp 300.000.000
            OD Umum                                                      Rp 300.000.000


  1. PT Maju Mundur mendapat pinjaman dari Bank Gunadarma sebesar Rp. 30.000.000 dan diambil secara tunai sebesar Rp. 20.000.000 dan sisanya dimasukkan ke dalam rekening giro.
Jurnal Umum :
Pinjaman kantor pusat                         Rp  30.000.000
            Kas pusat                                                        Rp  20.000.000
            Giro aktif non bank                                         Rp  10.000.000

Jurnal Offset :
07 OD Loan                                        Rp   20.000.000
            Kas pusat                                                        Rp   20.000.000
06 Pinjaman kantor pusat                    Rp   20.000.000         
            OD CIS                                                           Rp   20.000.000
03 OD Loan                                        Rp   10.000.000
            Giro aktif non bank                                         Rp   10.000.000
06 Pinjaman kantor pusat                    Rp    10.000.000

            OD Giro                                                          Rp   10.000.000

Friday, January 30, 2015

LA LAB KLKR

  1. Apa definisi Tabungan berdasarkan SKAPI, 1992 ?
simpanan dana masyarakat yang penarikannya dapat di ambil sewaktu - waktu atau badan usaha yang menghimpun dana dan masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
  1. Apa yang anda ketahui tentang Terapan Komputer Perbankan ?
ilmu yang mempelajari lebih mendalam berbagai jenis teknologi informasi yang digunakan di bank.
  1. Menurut anda siapa saja yang terlibat dalam sebuah proses kegiatan dalam sebuah Bank ?
pihak bank, nasabah, pemerintah, kreditur, debitur.
  1. Sebutkan jenis-jenis Tabungan berdasarkan cara perhitungan bunga ?
deposito, tabanas, taska.
  1. Apa yang dimaksud dengan Bank penyelenggara ?
Bank yang menyelenggarakan suatu kegiatan dalam perbankan, misalnya KPR diselenggarakan oleh Bank BTN
  1. Berikan salah satu contoh penerapan system komputerisasi pada dunia perbankan atau dalam kegiatan Bank ?
-menghasilkan informasi bagi pihak manajemen bank sendiri dan juga untuk meningkatkan pelayanan kepada pihak nasabah bank.
atau
- penggunan ATM, penggunaan internet, internet banking dan sms banking.
  1. Apa yang dimaksud dengan Dana Efektif ?
Dana yang dihimpun dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya
  1. Sistem aplikasi tabungan yang bersifat “Integrated Operational System”  maksudnya adalah ?
fungsinya berguna untuk pengawasan dan pengendalian jaringan yang dapat dilaksanakan secara jarak jauh, sehingga akan dapat mempercepat proses perbaikan, jaminan kualitas dan penyediaan jaringan.
  1. Siapakah yang dimaksud dengan Account Officer / Service Assistant pada sebuah bank?
Orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadaps egala sesuatu yang berhubungan dengan jasa dan product bank yang akan diberikan kepada nasabah dan calon nasabah seperti melayani dan memberikan keterangan lengkap, menerima dan meneliti formulir aplikaasi yang telah diisi, meminta persetujuan kepada officer yang berwenang, membantu kegiatan promosi dan menyimpan semua dokumen- dokumen nasabah.

Wednesday, January 28, 2015

Lab KLKR

1.      Apa yang dimaksud dengan Bank?
      Bank merupakan lembaga keuangan yang tugas utamanya menjalankan fungsi intermediasi. Fungsi intermediasi artinya menjadi penjembatan antara masyarakat yang kelebihan uang (menyimpan dalam bentuk dana pihak ketiga di bank), yang disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan uang (mengajukan kredit dalam berbagai bentuk ke bank).
2.      Apa yang dimaksud dengan Sistem Aplikasi Perbankan?
penggunaan komputer atau alat-alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, penghitungan, pperingkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang perbankan.
3.      Apa yang dimaksud dengan General Ledger ?
general ledger dikenal dengan istilah neraca yang artinya catatan atau laporan atas kakayaan (aktiva) dan kewajiabn serta modal yang dimiliki oleh suatu bank dalam jangka waktu tertentu.
4.      Apakah yang dimaksud dengan Offset Department?
departemen yang didirikan untuk mengontrol traksaksi yang melibatkan dua departemen (terjadi di dua departemen) atau lebih.

5.      Sebutkan 2 metode  pencatatan suatu transaksi! Jelaskan!
-          Cash Basis
-          Accrual Basis
pada metode cash basis pendapatan diakui ketika cash diterima sedangkan beban diakui pada saat cash dibayarkan, artinya perusahaan mencatat beban didalam transaksi jurnal entrry ketika kas dikeluarkan atau dibayarkan dan pendapatan dicatat ketika kas masuk atau diterima.
Sedangkan pada metode accrual basis pendapatan diakui pada saat produk terkirim atau jasa telah dilakukan, cash diterima, cash akan diterima pada masa yang akan datang. Dan beban dalam metode accrual basis diakui pada saat pendapatan diakui.

6.      Sebutkan syarat yang harus dipenuhi oleh general ledger?
general ledger harus selalu balanced
    => di dalam general ledger tidak pernah ada transaksi yang berdiri sendiri atau single entry (setiap transaksi selalu bersifat lebih dari satu atau bersifat ganda)
    => general ledger adalah terdiri dari 3 kelompok utama dengan hubungan matematis.

7.      Buatlah jurnal umum dan jurnal offset untuk transaksi berikut :
       a.   Bapak Indra bermaksud untuk menjadi nasabah Gunadarma dengan membawa uang tunai sebesar     Rp15.000.000,-. Kemudian membuka rekening pada hari tersebut.

Jurnal Umum:

Kas Pusat                                   Rp15.000.000,-           -                
      Tabungan Kantor Pusa                       -           Rp15.000.000,-


Jurnal Offset :
05 OD CIS                                  Rp15.000.000,-           -                                  
       Tabungan Kantor Pusat                  -           Rp15.000.000,-


07 Kas Pusat                             Rp15.000.000,-           -                
        OD Tabungan                                -           Rp15.000.000,-


b.  Bank Gunadarma mendapat pinjaman dari sebuah perusahaan yang bernama simply fresh sebesar  Rp950.000.000,- secara tunai.

Jurnal Umum:

Pinjaman                                 Rp950.000.000,-         -                      
         Kas Pusat                                      -           Rp950.000.000,-

Jurnal Offset :
07 OD Loan                            Rp950.000.000,-         -                      
          Kas Pusat                                  -           Rp950.000.000,-


06 Pinjaman                             Rp950.000.000,-         -                      
           OD CIS                                   -           Rp950.000.000,-


c.   Ibu Olga menarik tunai saldo tabungannya sebesar Rp3.500.000,-

Jurnal Umum:

Tabungan Kantor Pusat             Rp3.500.000,-             -        
       Kas Pusat                                    -           Rp3.500.000,-


Jurnal Offset :
07 OD Tabungan                       Rp3.500.000,-             -                                            
       Kas Pusat                                    -           Rp3.500.000,-

05 Tabungan Kantor Pusat         Rp3.500.000,-             -                                        
        OD CIS                                     -           Rp3.500.000,-

Sunday, January 25, 2015

White Shoes And The Couples Company - Masa Remadja

Masa Remadja masa yang paling gemilang 
Hasrat merekah berbinar tiada tandingan 
Selalu canda ria tawa semerbak bagai mimpi 
Suka duka bersama-sama setiap hari 
Rona bersemi mengias mengukir memori 

Merekah bersemi gairah masa di SMA 
Semerbak harumnya nirwana tak akan terlupa

Masa belia masanya untuk bersuka 
Getar di hati pertama tak akan terlupa berulang kembali  

Manisnya lamuna membias bak pelangi 
Patahnya harapan bukan penghalang mimpi 
Resah gelisah berlalu cepat berganti






Saturday, January 24, 2015

"Tense" What is Tense?

What is Tense?
tense (noun): a form of a verb used to indicate the time, and sometimes the continuation or completeness, of an action in relation to the time of speaking. (From Latin tempus = time).
Tense is a method that we use in English to refer to time - past, present and future. Many languages use tenses to talk about time. Other languages have no tenses, but of course they can still talk about time, using different methods.
So, we talk about time in English with tenses. But, and this is a very big but:
we can also talk about time without using tenses (for example, going to is a special construction to talk about the future, it is not a tense) .

All Kinds Tenses :
Ø  Present Tenses
Ø  Past Tenses
Ø  Future Tenses

Sentence Tenses :

·         Simple present tense                         : He listens to the radio
·         Present continuous tense                 : He is listening to the radio
·         Present perfect tense                         : He has listened to the radio
·         Present perfect continuous tense   : He has been listening to the radion

·         Simple past tense                              : He listened to the radio
·         Past continuous tense                      : He was listening to radio
·         Past perfect tense                              : He has listened to the radio
·         Past perfect continuous tense        : He has been listened to the radio

·         Future tense                                      : He will listen to the radio
·         Future continuous tense                   : He will be listening to the radio
·         Future perfect tense                          : He will have listened to the radio
·         Future perfect continuous tense      : He will have been listening to the radio



References :
http://www.scribd.com/doc/7180362/What-is-Tense
http://www.englishclub.com/grammar/verb-tenses_sys-what.htm
http://www.anneahira.com/macam-macam-tenses.htm

Saturday, January 17, 2015

Bosan

Bosan menghampiriku hingga tenang
Tak cukup kata menghilangkan beban
Tergampar semua sketsa yang nyata
Terbayang melayang aku terdampar

Selalu dan sudah mencari jalan keluar
Nikmat yang dalam menghabiskan waktu ku cepat
Ambisiku semakin kuat, lagi dan lagi bosan selalu disini

Thursday, January 15, 2015

Laboratorium Manajemen Lanjut

Laporan Pendahuluan Anggaran

  1.       Apa yang dimaksud dengan penganggaran perusahaan
  2.       Berdasarkan ruang lingkup / investasi penyusunan anggaran dapat dibedakan kedalam berapa jenis?
  3.       Jelaskan kegunaan anggaran bagi perusahaan ?
  4.       Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi anggaran perusahaan  ?
  5.       Apa yang dimaksud dengan forecast penjualan ?
  6.       Sebutkan teknik umum forecasting untuk mengelompokkan forecast penjualan ?
  7.       Sebutkan 6 metode forecast berdasarkan analisis / perhitungan statistic ?
  8.       Apa yang dimaksud dengan anggaran produksi ?
  9.       Sebutkan tujuan penyusunan anggaran produksi ?
  10.       Sebutkan dan jelaskan 3 kebijakan dalam penyusunan anggaran produksi ?   
  11.       Sebutkanlah factor – factor yang mempengaruhi anggaran produksi ?
  12.       Apa hubungan antara anggaran penjualan dan anggaran produksi ?
  13.       Sebutkan langkah –langkah penyusunan anggaran produksi ?
  14.       Tuliskan sistematika perhitungan (formulasi) anggaran produksi ?



    Jawabannya silahkan download dibawah ini !


Monday, January 12, 2015

ETIKA KEILMUAN

 BAB I
PENDAHULUAN

                Ilmu Pengetahuan merupakan alat bagi manusia, yang diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Dengan  ilmu dapat diciptakan suasana yang lebih baik dan dengan demikian melalui ilmulah manusia dapat lebih mudah mencapai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Meskipun  dalam perkembangannya kemajuan ilmu pengetahuan tidak selalu mensejahterakan manusia, tetapi banyak pula keburukan bahkan penderitaan yang dialami oleh manusia sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Sebagai sebuah disiplin ilmu dan keilmuan, didalamnya tekandung nilai-nilai seperti etika, moral, norma, dan kesusilaan. Demikian pula pada aplikasinya, seorang ilmuwan dalam kehidupan sehari-hari seakan dituntut untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya, baik saat berpikir maupun bertindak. Kendati tinggi ilmu seseorang, apabila tidak memiliki nilai-nilai yang sudah menjadi semacam aturan dalam kehidupannya dan tidak memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk kebaikan dan kemaslahatan orang banyak orang tersebut tidak akan dipandang tinggi.
 Dalam filsafat juga memiliki konsep pemikiran  baik dan buruk  yang dikenal dengan nama etika, yakni aturan untuk membedakan baik dan buruk.  Suatu ilmu dan etika adalah sumber pengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan dan menghentikan perilaku menyimpang di kalangan masyarakat. Untuk itu peranan ilmu sangat dibutuhkan sebagai sumber moralitas dalam mengembangkan kesejahteraan  dan kemaslahatan manusia.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah etika keilmuan ini adalah:
1.      Penngertian etika, moral
2.      Hubungan antara ilmu pengetahuan dan etika
3.      Apakah ilmu bebas nilai atau tidak bebas nilai
4.      Persoalan etika ilmu pengetahuan
5.      Sikap ilmiah dan tanggung jawab ilmuwan

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Etika, Moral
Secara etimologis etika berasal dari kata ethos yang berarti adat, kebiasaan atau susila. Dalam filsafat etika membicarakan tentang tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kaitan antara baik dan buruk. Baik dan buruk adalah suatu penilaian atas apa yang bisa dilihat dan dirasakan seperti perbuatan dan tingkah laku. Sedangkan untuk hal-hal yang menyangkut aspek motif atau watak, sulit dinilai. Secara garis besar ada dua macam etika yaitu etika deskriptif dan etika normatif. Etika deskriptif hanya bersifat menggambarkan, melukiskan dan menceritakan sesuatu seperti apa adanya tanpa memberikan penilaian atau pedoman tentang bagaimana seharusnya bertindak. Sedangkan etika selain memberikan penilaian baik dan buruk juga memberikan pedoman mana yang harus diperbuat dan yang tidak.[1]
Dalam bahasa Yunani, ethika berati ethikos yang mengandung arti karakter, kebiasaan, kecenderungan dan sikap yang menagandung analisis konsep-konsep seperti harus, benar salah, mengandung pencarian watak ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral atau mengandung pencarian kehidupan yang baik secara moral. Etika secara lebih detail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moral.[2]
Moral berasal dari bahasa Latin moralis (kata dasar mos, moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, cara, dan tingkah laku. Moral berarti sesuatu yang menyangkut prinsip benar salah, dan salah satu  dari suatu perilaku yang menjadi standar perilaku manusia. Bila dijabarkan lebih lanjut moral mengandung empat pengertian: i)baik-buruk, benar-salah dalam aktifitas manusia, ii) tindakan yang adil dan wajar, iii) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan kepastian untuk mengarahkan orang lain agar sesuai dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah dan iv) Sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.[3]
 B.     Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan Etika
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran yang mengatakan bagaimana seharusnya hidup, tetapi itu adalah ajaran moral. Ilmu Pengetahuan dan etika sebagai suatu pengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan dan menghentikan perilaku penyimpangan dan kejahatan di kalangan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan etika diharapkan mampu mengembangkan kesadaran moral di lingkungan masayarakat sekitar agar dapat menjadi ilmuwan yang memiliki moral  dan akhlak yang baik dan mulia.
Sebagai suatu obyek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu maupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dilakukan itu salah atau benar, baik atau buruk. Dengan begitu dalam proses penilaiannya ilmu pengetahuan sangat berguna dalam memberikan  arah atau pedoman  dan tujuan masing-masing orang. Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan umat manusia tanpa merendahkan martabat seseorang.
Etika memberikan batasan maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya yang kemudian dirupakan ke dalam aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat diperlukan dapat di fungsikan sebagai pedoman untuk melakukan tindakan tertentu terhadap segala macam tindakan yang secara umum dinilai menyimpang dari kode etik yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Ilmu sebagai asas moral atau etika mempunyai kegunaan khusus yakni kegunaan universal bagi umat manusia dalam meningkatkan martabat kemanusiaannya. [4]
 Masalah moral tidak dapat dilepaskan dengan tekad nanusia untuk menemukan kebenaran. Sebab untuk menemukan dan mempertahankan kebenaran diperlukan keberanian. Sejarah kemanusiaan telah mencatat semangat para ilmuwan yang rela mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan apa yang mereka anggap benar. Kemanusiaan tak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran. Tanpa landasan moral maka ilmuwan akan mudah melakukan pemaksaan intelektual. Penalaran secara rasional yang telah membawa manusia mencapai harkat kemanusiaannya  berganti dengan proses rasionalisasi yang mendustakan kebenaran. [5]
Maka inilah pentingnya etika dan moral dalam ilmu pengetahuan yang menyangkut tanggung jawab manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalam penerapannya ilmu pengetahuan juga mempunyai akibat positif dan negatif bahkan destruktif maka diperlukan nilai atau norma untuk mengendalikannya. Di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak yang akan menjadi pengendali bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk meningkatkan derajat hidup serta kesejahteraan dan  kebahagiaan manusia.
 C.     Apakah Ilmu Bebas Nilai atau Tidak Bebas Nilai?
Untuk membedakan apakah ilmu bebas nilai atau tidak bebas nilai kita perlu membedakan antara penyelenggaraan ilmu itu sendiri dan penerapan Ilmu, antara mengusahakan ilmu dan menggunakan ilmu. Ilmu memang mewakili nilai tertentu, ilmu bernilai karena menghasilkan pengetahuan yang dapat dipercaya, yang obyektif dan dikaji secara kritis. Bebas nilai adalah tuntutan bagi ilmu pengetahuan agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan niali-nilai lain di luar ilmu, agar ilmu pengetahuan dikembangkan demi ilmu pengetahuan dan tidak didasarkan pada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan tunduk pada berbagai pertimbangan di luar ilmu pengetahuan seperti politik, religius dan moral, ilmu tidak akan berkembang secara otonom, karena ilmu menjadi tidak murni. Di sini ada bahaya kebenaran yang harus dikorbankan demi nilai-nilai lain. Dengan demikian kita tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah dan rasional-obyektif.[6]
Menurut Konrad Kebung (2011) ilmu harus bebas nilai  dan lepas dari nilai-nilai di luar ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bertujuan memberi pemahaman tentang pelbagai masalah dalam hidup. Ada dua kecenderungan dasar dalam melihat tujuan  ilmu pengetahuan. Pertama, kecenderungan puritan-elitis (ilmu adalah sesuatu yang mewah, elit), bahwa tujuan akhir dari ilmu pengetahuan adalah demi ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang sagala sesuatu demi kebenaran yang memuaskan rasa ingin tau manusia. Kepuasan seorang ilmuwan adalah menemukan teori-teori besar yang dapat menjelaskan pelbagai persoalan terlepas dari kegunaan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dengan begitu ilmu pengetahuan menjadi sesuatu yang elit, mewah dan hanya untuk segelintir orang saja. Kedua, Kecenderungan pragmatis, ilmu pengetahuan tidak hanya untuk mencari penjelasan tentang berbagai persoalan tetapi juga untuk memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupan, karena berguna ilmu menjadi menarik, membuat hidup menjadi lebih baik dan menyenangkan.[7]
Josep Situmorang (1996) seperti dikutip oleh Mohammad Adib, MA, menyatakan bahwa bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campur tangan faktor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri. [8]  Ada  tiga faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu: 1) Ilmu harus bebas dari pengeruh eksternal seperti faktor politis, idiologis, agama, budaya dan unsur kemasyarakatan lainnya, 2)Perlunya kebebasan ilmiah yang mendorong terjadinya otonomi ilmu pengetahuan. Kebebasan itu menyangkut kemungkinan untuk menentukan diri sendiri, 3) Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis (yang sering dituding menghambat kemajuan ilmu), karena nilai etis itu sendiri bersifat universal.
Seorang sosiolog, Weber menyatakan bahwa ilmu sosial harus bebas nilai, tetapi ia juga mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus menjadi nilai yang relevan. Weber tidak yakin ketika para ilmuwan sosial melakukan aktifitasnya seperti mengajar atau menulis mengenai bidang sosial itu, mereka tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu. Nilai-nilai itu harus diimplikasikan ke dalam bagian praktis ilmu sosial jika praktik itu mengandung tujuan rasional. Tanpa keinginan melayani kepentingan orang, budaya, maka ilmu sosial tidak beralasan untuk diajarkan. Jadi meskipun obyektifitas merupakan ciri mutlak ilmu pengetahuan, tetapi dalam pengembangan atau penerapannya ilmu dihadapkan pada nilai-nilai yang ikut menentukan pilihan atas masalah dan kesimpulan yang dibuatnya.[9]
 D.    Persoalan Etika Ilmu Pengetahuan
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu memerlukan pertimbangan-pertimbangan dari dimensi etis dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan. Tanggung jawab etis ini menyangkut  kegiatan atau penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Sehingga seorang ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi harus selalu memperhatikan kodrat dan martabat manusia, ekosistem dan  bertanggung jawab terhadap kepentingan generasi yang akan datang dan kepentingan umum, karena pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi itu bertujuan untuk pelayanan eksistensi manusia  dan bukan sebaliknya untuk menghancurkan eksistensi manusia itu sendiri.
Tanggung jawab ini juga termasuk berbagai hal yang menjadi sebab dan akibat ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa lalu maupun masa yang akan datang. Jadi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menghambat atau meningkatkan keberadaan manusia tergantung pada manusia itu sendiri, karena ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan oleh manusia dan untuk kepentingan manusia. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan kedewasaan manusia dalam arti yang sesungguhnya, yakni kedewasaan untuk menentukan mana yang layak atau tidak layak, mana yang baik dan mana yang buruk.
Beberapa problem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dicontohkan oleh Amsal Bakhtiar (2010) pada perkembangan  ilmu bioteknologi, perkembangan yang dicapai sangat maju seperti rekayasa genetika yang menghkhawatirkan banyak kalangan. Tidak saja para agamawan dan pemerhati hak-hak asasi manusia tetapi para ahli bioteknologipun juga semakin khawatir karena jika akibatnya tidak bisa dikendalikan  maka akan terjadi bencana  besar bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh adalah rekayasa genetika yang dahulunya bertujuan untuk mengobati penyakit keturunan seperti diabetes, sekarang rekayasa tidak hanya bertujuan untuk pengobatan tetapi untuk menciptakan manusia-manusia baru yang sama sekali berbeda baik secara fisik maupun sifat-sifatnya. Dengan rekayasa tersebut manusia tidak memiliki hak yang bebas lagi. Meskipun teori ini belum tentu terwujud dalam waktu singkat tetapi telah menimbulkan persoalan dan kekhawatiran di kalangan ahli etika dan para agamawan, apalagi jika jatuh pada penguasa yang lalim pasti dampaknya akan sangat membahayakan karena bisa menghancurkan eksistensi manusia.[10]Maka disinilah diperlukan kedewasaan dari manusia itu sendiri untuk menentukan mana yang baik dan buruk bagi kehidupannya.
Tugas terpenting ilmu pengetahuan dan teknologi adalah menyediakan bantuan agar manusia dapat sungguh-sungguh mencapai pengertian tentang martabat dirinya. Ilmu pengetahuan dan teknologi bukan saja sarana untuk mengembangkan diri manusia, tetapi juga merupakan hasil perkembangan dan kreatifitas manusia untuk memperkokoh kedudukan serta martabat manusia baik dalam hubungan sebagai pribadi dengan lingkungannya, maupun sebagai makhluk yang bertanggung jawab terhadap Allah Swt.
E.     Sikap llmiah  dan tanggung jawab Ilmuwan
Ilmu adalah suatu cara berpikir tertentu mengenai suatu obyek dengan pendekatan yang khas sehingga menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan ilmiah, dalam arti bahwa sisten dan struktur ilmu itu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang bersifat kritis, rasional dan logis, obyektif dan terbuka. Namun yang juga penting adalah apakah pengembangan pengetahuan ilmiah itu membawa dampak positif`dan baik  bagi manusia atau sebaliknya justru membawa keburukan. Oleh karena itu penting sekali sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Dan di sini letak moralitas dari seorang ilmuwandalam penembangan ilmu, baik itu menyangkut tanggungjawabnya terhadap tata alamiah, terhadap manusia maupun terhadap Allah Swt. Sikap ilmiah yang sesuai bagi seorang ilmuwan antara lain: i) tidak adanya rasa pamrih yaitu suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektih; ii) Bersikap selektif yang menyangkut cara mengambil kesimpulan yang beragam, macam-macam metodologi dan lain-lain;            iii) selalu tidak merasa puas dengan hasil penelitiannya sehingga selalu ada dorongan untuk melakukan riset dalam hidupnya dan iv) Memiliki sikap etis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kebahagiaan manusia dan untuk pembangunan bangsa dan negara.[11]
Ilmu pengetahuan menghasilkan teknologi yang diterapkan pada masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya dapat menjadi berkah dan penyelamat bagi manusia, tetapi juga bisa menjadi bencana bagi manusia. Disinilah pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya.
Proses transformasi ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan oleh masyarakat tidak terlepas dari ilmuwan. Seorang ilmuwan akan dihadapkan pada kepentingan-kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan membawa pada persoalan etika keilmuan serta masalah bebas nilai. Fungsi ilmuwan tidak berhenti pada penelaah dan keilmuan secara individual namun juga ikut bertanggungjawab agar produk keilmuannya sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat.  Sekiranya hasil karya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan maka dia diterima sebagai bagian dari kumpulan ilmu pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat tersebut. Dengan perkataan lain, penciptaan ilmu bersifat individual namun komunikasi dan penggunaan ilmu adalah bersifat sosial. Peranan individu inilah yang bersifat dominan dalam kemajuan ilmu yang dapat mengubah wajah peradaban. Kreatifitas individu yang didukung oleh sistem komunikasi sosial yang bersifat terbuka menjadi proses pengembangan ilmu berjalan secara efektif. Maka jelaslah bahwa seorang  ilmuwan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Bukan saja karena dia adalah warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung di masyarakat, namun yang lebih penting adalah adalah karena dia mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. [12]
Implikasi penting dari tanggung jawab sosial seorang ilmuwan adalah bahwa setiap pencarian dan penemuan kebenaran secara ilmiah harus disertai dengan landasan etis yang utuh.. Proses pencarian dan penemuan kebenaran ilmiah yang dilandasi etika, merupakan kategori moral yang menjadi dasar sikap etis seorang ilmuwan. Ilmuwan bukan saja berfungsi sebagai penganalisis materi tersebut, tetapi juga harus memiliki moral yang baik.
Kaum ilmuwan tidak boleh menganggap ilmu dan teknologi adalah segala-galanya, masih terdapat banyak lagi sendi-sendi lain yang menyangga peradaban manusia dengan baik. Demikian juga masih terdapat kebenaran-kebenaran lain disamping kebenaran keilmuan yang melengkapi harkat kemanusiaan yang hakiki. Jika kaum ilmuwan konsekuen dengan pandangan hidupnya baik secara moral maupun intelektual maka salah satu penyangga masyarakat modern ini, yaitu ilmu pengetahuan akan berdiri secara kokoh.
Di bidang etika tanggung jawab ilmuwan bukan lagi hanya memberikan informasi namun juga memberikan contoh bagaimana bersifat obyektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh pada pendirian yang dianggap benar dan berani mengakui kesalahan. Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan hasil penelitiannya sejernih mungkin berdasarkan rasionalitas dan metodologis yang tepat. Secara moral seorang ilmuwan tidak akan membiarkan hasil penelitiannya digunakan untuk tujuan yang melanggar asas-asas kemanusian. [13]
Pengetahuan merupakan sarana yang dapat digunakan untuk  kemaslahatan manusia dan dapat pula disalahgunakan. Sehingga tanggung jawab ilmuwan sangatlah besar, tanggung jawab akademis dan tanggung jawab moral. Jika ilmuwan telah dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya, maka ilmu penetahuan itu akan berkembang dengan pesat, ilmu pengetahuan itu akan dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia, dan ilmu pengetahuan itu tidak akan menimbulkan kerusakan dan konflik di masyarakat.

BAB III
KESIMPULAN
          Sebagai suatu obyek etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh oleh individu maupun masyarakat untuk menilai suatu tindakan yang akan dikerjakan. Dimana etika memberikan penilaian. batasan dan arahan yang mengatur manusia dalam kelompok sosial lainnya.  Dalam proses penilaiannya etika memberikan arahan agar ilmu pengetahuan  berguna dalam memberikan  arah atau pedoman  dan tujuan masing-masing orang. Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan umat manusia tanpa merendahkan martabat seseorang.
Dalam penyelenggaraan ilmu pengetahuan menurut pendapat beberapa tokoh menyatakan bahwa ilmu pengetahuan bersifat bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan tidak terpengaruh oleh faktor eksternal seperti faktor politis, idiologis, agama dan budaya. Tetapi dalam penerapannya ilmu pengetahuan harus mempertimbangkan segi kemaslahatannya bagi umat manusia.
Persoalan yang mendasar dalam etika keilmuan adalah bahwa penerapan ilmu pengetahuan selalu memerlukan pertimbangan dari segi etis yang berpengaruh pada pengembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Sehingga dalam pengembangannya para ilmuwan harus memperhatikan dan menjaga martabat manusia dan kelestarian lingkungan. juga diperlukan, kedewasaan yang sesungguhnya dari manusia untuk menentukan mana  yang baik dan buruk bagi kehidupannya.
Dalam penyelenggaraan ilmu pengetahuan seorang ilmuwan harus menghasilkan pengetahuan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka, kritis rasional, logis dan obyektif. Dan dalam pengembangannya diperlukan moralitas dan tanggung jawab yang tinggi dari ilmuwan sehingga berdampak positif bagi kehidupan manusia. Tanggung jawab ilmuwan meliputi tanggung jawab terhadap tata ilmiah, manusia dan kepada Allah Swt.

Darftar Pustaka
Prof. Dr. Amsal Bakhtiar,MA,  Filsafat Ilmu, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Prof. Konrad Kebung, Ph.D,  Filsafat Ilmu Pengetahuan, Pustakaraya, Jakarta, 2011.

Mohammad Adib, MA, Filsafat Ilmu ( Ontologi, Epistimologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pngetahuan), Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011



source :
http://zuyinah.blogspot.com/2014/05/makalah-etika-keilmuan.html