SLR
Kamera refleks lensa tunggal
(bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang
menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya
menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan
fotografer untuk dapat melihat objek
melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Berbeda dengan kamera
non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan
apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda,
1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain
untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
DSLR
(Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex
Camera) adalah kamera digital yang menggunakan mechanical mirror system dan pentaprisma
unuk mengarahkan cahaya dari lensa menuju optical viewfinder yang berada pada
kamera)
DEPRTH OF FIELD
Depth of field adalah jumlah jarak
antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus
tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri
bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa
pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur. Depth of
field sangat tergantung pada: Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma,
semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan
depth of field yang sangat dangkal.
Jarak fokus lensa (focal length). Semakin
panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide
angle memiliki depth of field yang sangat besar.
Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya,
semakin sempit depth of field yang dihasilkan. Fungsi depth of field adalah
untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan
subjeknya. Macam-macam lensa Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa
normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens).
Lensa jenis ini dapat digunakan untuk
menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah
membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa
jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang
berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya,
maka semakin lebar pandangannya.
Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17
mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide
angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan
180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung. Lensa Tele.
Lensa Tele merupakan kebalikan lensa
wide angle.
Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan
subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa
berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan
mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena
lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada
subjek tertentu.
Lensa Zoom.
Merupakan gabungan antara lensa
standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya
80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar.
Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar
ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
Lensa Makro.
Lensa makro biasa digunakan untuk
memotret benda yang kecil. PERBEDAAN SLR DAN DSLR Pada dasarnya dua kamera ini
bekerja dengan cara kerja yang sama namun pada kamera DSLR tidak lagi
menggunakan film karena telah digantikan oleh CMOS image sensor. Sehingga hasil
foto yang didapat dapat dengan mudah di cetak karena telah menggunakan
teknologi digital. biasany hasil foto akan di masukan pada sebuah MMC(multi
media card). Perkembangan Kamera SLR Dan Kamera DSLR Kamera DSLR {Digital
Single Lens Reflex} Dan Kamera SLR {Single-lens reflex (SLR) camera}
Pada prinsipnya, kamera SLR dan DSLR
memiliki cara kerja dan komponen yang sama. Yang membedakan adalah penggunaan
film. Kamera SLR menggunakan film sebagai medium penangkap, sedangkan kamera
DSLR tidak lagi menggunakan film. Sebagi gantinya, kamera DSLR menggunakan CCD
atau CMOS.
hal2 yang perlu diperhatikan dalam
memilih dan membeli kamera digital SLR atau DSLR untuk pemula.
Memilih dan membeli kamera digital SLR
(DSLR) merupakan hal yang gampang2 susah, apalagi untuk pemula yang berkantong
pas2n seperti saya. Untuk anda yang berkantong tebal, anda tinggal memilih yang
berharga mahal atau kelas high-end, karena di dunia fotografi, harga biasanya
ga bo’ong, kalo mahal ya artinya emang bagus. Tapi untuk saya, Harganya yang
bisa ngabisin jatah makan dua bulan, membuat saya berpikir keras untuk memilih
salah satu penawaran dari produsen yang semuanya menggiurkan. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih dan membeli kamera digital SLR (DSLR)
ini. yuk kita bahas. Apa Kebutuhan Anda Ada sangat banyak pilihan di pasaran
dengan berbagai macam varian harga dan fitur.
sebelum menentukan, pikirkan dulu
tujuan anda membeli kamera digital SLR, fitur apa yang penting untuk anda. Anda
ingin kesederhanaan sebuah kamera DSLR atau anda tipe fotografer yg ingin
mengeksplorasi semua kelebihan yang ditawarkan sebuah kamera SLR.
Perhatikan Ukuran sensor CCD atau CMOS yang
digunakan untuk menangkap image. Walaupun banyak sekali variasi ukuran, namun
umumnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu FullFrame, APS-C dan Four-Thirds. Bagi
sebagian orang, ukuran sensor (megapiksel) tidak terlalu penting, yang lebih
penting adalah masuk kategori mana sensor2 tersebut.
sensor2-a
Yang membedakan ketiga macam sensor
tersebut adalah Crop Factor, gambar diatas menunjukkan bahwa semakin kecil
ukuran sensor, semakin kecil area tangkap layarnya. pada hasil image, terlihat
sperti menggunakan focal length (1.5x or 1.6x lebih panjang untuk APS-C, 2x
untuk Four-Thirds).
Bagi sebagian pengguna DLSR pemula,
crop factor bukan merupakan hal utama, tapi perlu dipertimbangkan jika anda
ingin menggunakan DSLR sebagai pengganti kamera SLR lama anda, dan jika anda
sudah memiliki koleksi lensa yang mahal2, ada baiknya anda mempertimbangkan
untuk membeli DSLR Fullframe, karena jika tidak, gambar yg dihasilkan akan
berbeda dengan SLR biasa.
Hal lain yg perlu diperhatikan memilih
kamera digital SLR atau DSLR adalah antishake systems. karena gambar yang
diambil pada pencahayaan kurang ataupun diambil dari jarak jauh akan rawan
menjadi buram (blur) karena gerakan tangan atau kamera yg tidak disengaja.
Image Stabilization ini dirancang untuk menghindari hal ini
speed
Hal berikutnya yg harus diperhatikan dalam
membeli kamera digital SLR atau DSLR adalah kecepatan. baik kecepatan fokus
ataupun kecepatan memotret. kamera DSLR entry level pun memiliki kecepatan yg
lebih baik daripada kamera saku high-end. Semakin mahal semakin meningkat pula
kecepatannya. hal ini diperlukan apabila anda sering memotret objek bergerak
misal mobil yg sedang melaju atau burung yang sedang terbang.
what
Yang tidak kalah penting adalah ukuran dan
berat body kamera, anda yg terbiasa dengan kamera saku tentu akan kagok atau
sedikit kesulitan jika langsung menggunakan DSLR Nikon D3 misalnya. sebaiknya
dimulai dari yg berukuran compact semacam Nikon D60 atau Canon EOS 400D
Kurang lebih begitulah hal2 yang perlu
diperhatikan dalam memilih dan membeli kamera digital SLR atau DSLR untuk
pemula. mudah2an bermanfaat
Jenis2 dan Macam2 Lensa Kamera DSLR
yang beredar di pasaran sangat beragam, hal ini tentu sangat membingungkan
pemula seperti saya yang ingin upgrade kit lensa bawaan kamera dslr. Masing
masing lensa kamera dslr mempunyai fitur dan fungsi yg berbeda satu sama lain.
Hal ini biasanya ditandai dengan penggunaan notasi pada setiap lensa.
Sayangnya, beda merk beda pula notasi lensa-nya. berikut ini saya coba untuk
memberikan pengertian cara membaca notasi-notasi pada Jenis2 dan Macam2 Lensa
Kamera DSLR yang beredar di pasaran.
Jenis-jenis dan Macam-macam Lensa
Canon
EF – Lensa Canon EF bisa digunakan
pada semua kamera digital slr Canon EOS. EF singkatan dari Electro Fokus, yaitu
memiliki auto fokus yg digerakkan oleh sebuah electro motor yang terintegrasi
pada bodi lensa. Semua kontak antara Lensa dan bodi kamera dikendalikan secara
elektrik, sama sekali tidak ada kontak mekanis antara lensa dan bodi kamera
USM – Ultrasonic Motor Drive – Lensa
EF yang dilengkapi dengan USM drive, akan memberikan performa autofokus yang
lebih cepat, akurat dan tenang, dan mengkonsumsi lebih sedikit daya
dibandingkan dengan yang menggunakan motor drive AF . Ada dua jenis USM,
ring-type USM and the micromotor USM. Ring-type USM selalu disukai karena
unggul performa dan efisiensi, dan memberikan full time manual fokus operasi
tanpa beralih dari modus AF.
IS – Image Stabilizer – Berfungsi
memiminimalkan atau bahkan menghilangkan gambar yang kabur karena goyangan pada
kamera dengan bantuan accelerometer
L Series Lenses – Kasta tertinggi dan
termahal dari jajaran Lensa kamera Canon yang memiliki performa optical yang
superior. dibuat dengan konstruksi yang solid. sehingga tahan dipakai secara
intensif, dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi apa pun. Lensa ini
bisa dikenali dengan lingkaran merah di sekeliling bagian depan depan lensa.
EF-S – Mounting Lensa ini adalah
turunan dari EF lens mount dibuat untuk kamera Canon DSLR dengan APS-C sized
image sensor.
http://wahiddulkahar.weebly.com/mengenal-kamera-digital-slr-dan-dslr.html
No comments:
Post a Comment